Wednesday, June 11, 2025

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL FASE E

 

JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 1

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN ( UMUM )

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL FASE E


Di Susun oleh :

Abdul Haris Azis, S.Pd



LPTK Universitas Muhammadyah Prof. Dr. Hamka

PPG GURU TERTENTU TAHAP 1 TAHUN 2025




AKSI NYATA MERANCANG PEMBELAJARAN DIFERENSIASI

 

A.        Pengertian Pembelajaran Diferensiasi

Pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran pada pendalaman bahwa setiap siswa atau peserta didik adalah individu yang mempunyai  keunikan tersendiri dan memiliki kebutuhan teknik pembelajaran yang beragam, pembelajaran diferensiasi akan menyesuaikan pembelajaran demi keleluasaan peserta didik untuk menggali semua  potensi dirinya sehingga dengan begitu mereka mampu aktif dalam pembelajaran, keinginan dan minat belajar yang berbeda. Pada pembelajaran diferensiasi guru merancang setiap pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan setiap individual peserta didik, menyesuaikan gaya belajar, kemauan, kesanggupan dan kesiapan belajar dan  pembelajaran peserta didik dan kebutuhan pribadi masing-masing.

 

B.         Komponen Pembelajaran Diferensiasi

Ada tiga komponen dasar dalam pembelajaran diferensiasi yang dapat diterapkan dengan baik dan benar saat pembelajaran di kelas oleh guru yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk (Tomlinson, C. A; 2000; 2001)

1.      Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten merupakan pembelajaran yang berfokus pada  materi pembelajaran dan bahan ajar yang disajikan kepada siswa atau peserta didik. Pada diferensiasi konten guru harus merubah seluruh materi pembelajaran agar sesuai dengan tingkat pemahaman, keinginan dan gaya belajar siswa atau peserta didik. Guru di tekankan untuk memodifikasi tingkat kesukaran pada materi, serta memahami sumber daya yang berbeda-beda sesuai dengan minat individu dari peserta didik dengan tujuan supaya seluruh peserta didik dengan pemahaman yang berbeda dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan, walaupun begitu guru juga tetap harus menentukan konsep dasar yang harus dikerjakan oleh setiap individu pada peserta didik sebagai bahan pengetahuan awal sehingga kita mampu menemukan persoalan yang kompleks didalamnya, mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan antusias dan kreatif. Contoh  penerapan diferensiasi konten diantaranya:

a.    Menyediakan buku bacaa atau materi yang berkaitan dengan tingkat kesulitana yang berbeda.

b.    Meyediakan alat peraga, grafik materi atau video sebagai pendukung saat pembelajaran dalam pemahaman siswa atau peserta didik.

c.    Mempersiapkan tugas yang akan diberikan kepada peserta didik dengan kesesuain tingkat pemahaman

d.    Siap memberikan pendampingan terhadap peserta didi dengan pemahaman yang kurang


1.      Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses merupakan pembelajaran lewat  proses bagaimana cara guru harus melakukan pembelajaran dengan disertai bimbingan terhadap siswa atau peserta didik. Dalam hal ini diferensiasi proses guru diharuskan mampu menggunakan model pembelajaran  yang lebih komplek dan beragam dalam satu waktu agar sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan belajar peserta didik supaya mencapai tujuan dalam memfasilitasi setiap siswa atau peserta didik untuk dapat melakukan seluruh aktivitas pembelajaran  yang sesuai dengan minat peserta didik sehingga dapat menciptakan pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada  materi yang sedang diajarkan. Contoh penerapan diferensiasi proses diantaranya:

a.         Guru mempersiapkan model pembelajaran yang digunakan secara bervariasi dan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa atau peserta didik.

b.         Membuat kelompok didalamnya yang terdiri dari kelompok kecil untuk melatih kemampuan saat berkomunikasi pada peserta didik.

c.         Membuat kelompok pada peserta didik sesuai dengan kemampuan awal yang sudah dimiliki.

d.         Menyiapkan pembelajaran berbasi projek untuk memfasilitasi seluruh pemahaman konsep.

2.      Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk berkaitan dengan hasil keseluruhan dari  tugas pembelajaran yang diberikan dan melakukan penilaian produk atau hasil belajar siswa. Tugas serta  penilaian untuk keseluruhan peserta didik yang telah dibuat secara beragam namun masih tetap selaras pada tujuan pembelajaran yang sama sesuai dengan yang telah ditentukan oleh guru. Diferensiasi produk harus mencakup keseluruhan peserta didik bagaimana menunjukan pemahaman mereka pada  bahan ajar yang telah diberikan. Guru mengarahkan dan memberikan pilihan kepada siswa atau peserta didik untuk mengekplore dan mengekspresikan semua pemahaman mereka melalui berbagai produk dan karya yang orisinalitas. Contoh penerapan diferensiasi produk diantaranya :

a.         Memberikan pilihan untuk semua tugas yang dihasilkan saat pembelajaran seperti laporan tertulis, produk, karya nyata, atau bermain peran.

b.         Memebrikan keleluasaan kepada peserta didi untuk membuat produk original yang mencerminkan pemahaman mereka menyesuaikan dengan karakter mereka masing-masing.

a.         Memberikan tugas / projek kolaboratif yang melibatkan seluruh peserta didik untuk mampu menghasilkan karya/produk original bersama.

b.         Melakukan kolaborasi dalam projek penguatan profil pelajar pancasila yang berkesinambungan.

Dalam memahami dan menerapkan tiga komponen pembelajaran direfensiasi dalam proses pembelajaran, guru mampu membuat suasana pengalaman belajar yang berkesan bagi mereka dan relevan dengan berbagai konsep dan macam keunikannya masing-masing. Hal ini dapat memberikan pengalama dengan baik bahwa siswa atau peserta didik mendapatkan dukungan yang besar dan diperlukan supaya mampu mencapai tujuan pembelajaran dikeseluruhannya.

 

B.         Langkah-langkah yang Diterapkan dalam Pembelajaran Diferensiasi

 

Dalam pengimplementasian pembelajaran diferensiasi dalam proses pembelajaran guru harus melakukan langkah-langkah berikut:

1.    Guru melaksanakan penilaian diagnostik untuk menentukan kemampuan awal, gaya belajar, kemauan dan kebutuhan pembelajaran yang diinginkan siswa.

2.    Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok sesuai hasil dari asesmen diagnostik yang telah dilaksanakan sebelumnya.

3.    Menganalisis tujuan pembelajaran.

4.    Menyelaraskan kebutuhan belajar dengan tujuan pembelajaran.

5.    Menentukan modifikasi diferensiasi yang akan digunakan.

6.    Memilih konten atau materi pembelajaran, menentukan ragam aktivitas belajar dan merencanakan produk akhir sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan peserta didik.

7.    Melakukan refleksi diakhir pembelajaran

 

C.         Tujuan Penerapan Pembelajaran Diferensiasi

Tujuan penerapan pembelajaran diferensiasi dalam proses pembelajaran adalah:

1.    Menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, minat, gaya belajar, dan kebutuhan belajar peserta didik.

2.    Peserta didik diharapkan dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3.    Menciptakan kesetaraan belajar bagi semua peserta didik dan menjembatani kesenjangan belajar antara peserta didik yang sudah mahir dengan peserta didik yang mulai berkembang.

4.    Menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif.

A.        Manfaat Penerapan Pembelajaran Diferensiasi

1.      Manfaat bagi Guru

Manfaat penggunaan metode pendekatan diferensiasi bagi guru adalah sebagai berikut:

a.    Guru bisa dengan baik memahami perbedaan karakteristik yang ada pada masing-masing individu.

b.    Guru mampu menentukan strategi pembelajaran yang tepat.

c.    Guru mampu menjadi jembatani semua permasalahan saat pembelajaran

d.    Guru dapat mengembangkan lagi dengan lebih kreatif dalam pembelajaran.

2.    Manfaat bagi Peserta Didik

Manfaat penerapan diferensiasi bagi peserta didik adalah sebagai berikut:

a.         Pendapatkan pembelajara yang lebih bermakna dan menyenangkan.

b.        Peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

c.         Pendapatkan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan belajar dalam proses pembelajaran.

d.        Peserta didik dapat mengekspresikan hasil karyan atau hasil belajar mereka sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

 

B.         Rencana Aksi Nyata Pembelajaran Diferensiasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris pada Fase E

 

Setelah mempelajari modul 1 tentang Prinsip Pengajaran dan Asesmen saya akan mengimplementasikannya dalam aksi nyata untuk jurnal pembelajaran dengan pendekatan diferensiasi. Rencana pembelajaran yang saya buat adalah sebagai berikut:

 

1.    Proses pembelajaran akan dilaksanakan di kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris dengan materi aritmatika sosial.

2.    Pelaksanaan pengambilan Asesmen diagnostik yang saya lakukan diawal pembelajaran ditujukan untuk saya melihat semua informasi tentang kemampuan awal peserta didik.

3.    Melihat hasil asesmen diagnostik yang saya lakukan, saya membuat kelompok peserta didik sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki.

4.    Mengamati dan Menganalisis tujuan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik tetapi masih berkaitan dengan acuan  pada tujuan pembelajaran utama.

5.    Pembelajaran yang saya lakukan adalah diferensiasi konten dan diferensiasi proses.


KOMPONEN INTI

 

A.              A.     CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat mengelompokan olahraga serta mampu memahami dan menemukan informasi rinci dari berbagai jenis teks tulis seperti teks deskriptif (deskripsi olahraga/atlet), teks prosedur (cara melakukan olahraga/resep sehat), dan infografis tentang manfaat olahraga atau data kesehatan. Mereka dapat menyimpulkan makna kata-kata baru berdasarkan konteksnya.

 

B.      TUJUAN PEMBELAJARAN

Memproduksi teks prosedur lisan dan teks prosedur tulis multimoda tentang cara menjaga dan mempertahankan kesehatan isik dan mental sesuai dengan konteks dan tujuan yang hendak dicapai.

 

C.      PEMAHAMAN BERMAKNA

A procedure text is a text that gives instructions for doing a particular activity. It can also serve to explain how something works. It aims to give instruction or to explain how something can be done. It uses imperative and consists of goal or purpose, may or may nor contain materials, and steps.

 

D.     PERTANYAAN PEMANTIK

v  Why do you think you need to stay healthy?

v  Can you mention one creative way of staying healthy?                                                           


Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

Waktu

Kegiatan Pendahuluan

 

1.          Peserta didik menjawab salam yang disampaikan oleh guru

2.          Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa sebelum mengawali pembelajaran.

3.          Guru melakukan absensi, dengan menanyakan peserta didik yang tidak hadir.

4.          Peserta didik menyiapkan diri untuk melakukan pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

Fase 1. Orientasi peserta didik pada masalah

 

5.          Guru memberikan informasi awal tentang materi yang akan dipelajari hari ini.

6.          Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.

7.          Peserta didik diberikan motivasi oleh guru tentang pentingnya mempelajari materi olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh

8.          Peserta didik diingatkan kembali tentang materi prasyarat yaitu tentang pelajaran sebelumnya yaitu menjaga dunia agar tetap hijau.

9.          Peserta didik diberikan masalah berupa suatu konsep pinjaman dan simpanan yang ada dikehidupan sehari-hari, seperti gambar dibawah ini:

 

 

 

Guru bersiap memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik tentang gambar diatas sebagai berikut :

 

a.    Apakah kalian senang olahraga ?

(Do you like sports? )

b.    Apakah kalian merasa sering sakit-sakitan jika tidak olahraga dan hanya rebahan saja dikamar ?

( Do you feel sick often if you don't exercise and just lie down in your room? )

c.    Olahraga apa yang kalian sukai untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat ?

(What sports do you like to keep your body healthy?)

 

10 menit

Kegiatan Inti

Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

(Diferensiasi konten)

10.      Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan hasil asesmen diagnosis :

v  Kelompok 1

adalah peserta didik dengan kemampuan mahir

v  Kelompok 2

adalah peserta didik dengan kemampuan cukup berkembang.

v  Kelompok 3

Adalah peserta didik dengan kemampuan mulai berkembang.

 

11.      Peserta didik diberikan bahan ajar dan LKPD yang telah disesuaikan dengan kemampuan masing- masing peserta didik.

 

12.      Guru memberikan materi dasar terlebih dahulu dan memberikan contoh dalam pengisian bahan ajar yang sudah diberikan untuk mempermudah peserta didik dalam mengerjakan LKPD.

 

Fase 3. Membimbing Pemecahan Masalah (Diferensiasi Proses)

13.      Peserta diminta untuk mendiskusikan bahan ajar dan LKPD secara berkelompok.

14.      Guru melaksanakan bimbingan kepada peserta didik di kelompok 2 dan kelompok 3.

15.      Kelompok 1 dengan peserta didik dengan tingkat kemampan mahir diarahkan untuk belajar mandiri dan mencari informasi di buku atau dengan bantuan internet.

16.      Guru melakukan penguatan materi terhadap kelompok 1.

 

Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

(Diferensiasi Produk)

 

17.      Peserta didik diberikan waktu dan berkolaborasi dengan teman sekelompoknya untuk menyelesaikan LKPD.

18.      Guru mempersilahkan peserta didik untuk menentukan cara menyajikan hasil diskusi kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama teman sekelompok.

19.      Peserta didik mendiskusikan cara mereka untuk unjuk hasil diskusi.

20.      Setelah mendiskusikan penyajian hasi diskusi, peserta didik menyajikan hasil diskusinya di depan kelas.

21.      Kelompok lain bisa memberikan tanggapan atau pertanyaan.

 

Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

 

22.      Peserta didik dari masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk saling menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain.

23.      Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah yang disampaikan peserta didik.

24.      Guru mengadakan kuis untuk mengukur batas kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah kontekstuan yang berhubungan dengan olahraga dan kesehatan.

 

70 menit

Kegiatan Penutup

25.    Guru dan peserta didik bersama-sama membuat Kesimpulan untuk materi yang telah dipelajari.

26.    Guru dan peserta didik melakukan refleksi.

27.    Guru menyampaikan informasi materi yang akan di pelajari pada pertemuan berikutnya.

28. Guru dan murid berdo’a untuk menutup kegiatan

pembelajaran.

10 menit

 

A.     REFLEKSI GURU

1)        Apakah 100% peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak berapa      persen yang tidak mencapai tujuan pembelajaran?

2)        Apa saja kesulitan peserta didik dalam memahami materi olahraga dan kesehatan?

3)        Apa yang menarik dalam pembelajaran kali ini?

4)        Apa yang akan dilakukan untuk pembelajaran selanjutnya?

 

D.      REFLEKSI PESERTA DIDIK

1)        Apa saja yang telah kalian pelajari hari ini?

2)        Bagaimana perasaan kalian saat belajar hari ini?

3)        Apa yang paling kalian kuasai pada materi ini?

4)        Apa yang tidak kamu sukai pada materi ini?

 

E.      ASESMEN PEMBELAJARAN

v  Asesmen diagnostik: dilakukan pada awal lingkup materi.

v  Asesmen formatif: dilakukan pada akhir pembelajaran

v  Asesmen sumatif : dilakukan diakhir lingkup materi


     F.     REFLEKSI GURU

1)        Apakah 100% peserta didik mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak berapa      persen yang tidak mencapai tujuan pembelajaran?

2)        Apa saja kesulitan peserta didik dalam memahami materi olahraga dan kesehatan?

3)        Apa yang menarik dalam pembelajaran kali ini?

4)        Apa yang akan dilakukan untuk pembelajaran selanjutnya?

 

G.      REFLEKSI PESERTA DIDIK

1)        Apa saja yang telah kalian pelajari hari ini?

2)        Bagaimana perasaan kalian saat belajar hari ini?

3)        Apa yang paling kalian kuasai pada materi ini?

4)        Apa yang tidak kamu sukai pada materi ini?

 

H.      ASESMEN PEMBELAJARAN

v  Asesmen diagnostik: dilakukan pada awal lingkup materi.

v  Asesmen formatif: dilakukan pada akhir pembelajaran

v  Asesmen sumatif : dilakukan diakhir lingkup materi


I.     KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Kompetensi yang harus dikuasi peserta didik adalah mampu mengelompokan dan menguraikan mamfaat menjaga olahraga untuk kesehatan tubuh. Penilaian didapat dari hasil presentasi dan hasil asesmen formatif.

 

B.               J.   PENGAYAAN DAN REMEDIAL J

Perbaikan diberikan berdasarkan analisis penilaian harian, peserta didik yang belum mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yaitu 75 diberikan kegiatan remedial dalam bentuk:

a.      Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%

b.      Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% sampai 50%.

c.       Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas lebih dari 50% Materi remidial: materi difokuskan pada indikator yang paling banyak tidak dikuasi oleh peserta didik.

Materi pengayaan diberikan ketika peserta didik yang sudah memenuhi KKTP. Materi pengayaan yaitu pemberian tugas dengan permasalahan yang menguatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

 

K.      LAMPIRAN

1.         Instrumen asesmen diagnostik :

Asesmen diagnostik Sport and Healthy care

                   Kerjakan soal dibawah ini sesuai dengan pengetahuan kalian!

1)        Apa yang kalian ketahuan tentang Sport and Healthy Care?

(What do you know about Sport and Health Care?)

2)        Apa saja contoh olahraga yang kalian jalani setiap hari?

( What are some examples of sports that you do every day?)

3)        Bagaimana dampak yang diakibatkan karena kurangnya berolah raga untuk kesehatan?

( What are the impacts of lack of exercise on health? )

4)        Olahraga apa saja yang sesuai untuk pelajar dan semua anak muda di indonesia?

( What sports are suitable for students and all young people in Indonesia? )

5)        Apa dukungan pemerintah agar anak muda indonesia bisa olahraga rutin untuk menjaga kesehatannya?

( What is the government's support so that young Indonesians can exercise regularly to maintain their health?)


Pembagian Kelompok 

 

Kelompok 1 Mahir

Kelompok 2 Cukup Berkembang

Kelompok 3 Mulai berkembang

 

 

 

Nama Peserta didik

1.    Amel Nur Risky

2.    Dinda Nur Rahma

3.    Fulfi Falkisan

4.    Raisa

5.    Rahmawati

6.    Muthia Salsa

1.    Siti Hilma

2.    Zean Mawarni

3.    Neli Aulia

4.    Arfina Putri

5.    Sopa Riani

6.    Nurul Fauziah

1.   Azwa Ramadan

2.   Daffa Anaufal

3.   Dwi Pasha

4.   Rama Putra

5.   Rika Intan

6.   Siti Asmi

         

        

Kelompok

Kelompok 1 Mahir

Kelompok 2 Cukup Berkembang

Kelompok 3 Mulai berkembang

Tujuan Pembelajaran

Provide some examples of the impacts caused by lack of exercise on the body and present them in front of the class using good language.

( Memberikan beberapa contoh dampak yang ditimbulkan akibat karena kurangnya olahraga pada tubuh dan mempresentasikanya di depan kelas dengan bahasa yang baik)

(Finding the difference between a body that rarely exercises and a body that exercises frequently )

Menemukan perbedaan tubuh yang jarang melakukan olah raga dengan tubuh yang sering berolahraga

 

(Determining the right sport for health for young people in Indonesia )

Menentukan olah raga yang cocok untuk kesehatan bagi anak muda di indonesia

(Determining the right sport for health for young people in Indonesia )








Aspek

yang dinilai

Skor

 

1

2

3

4

Keaktifan

Peserta didik

Peserta didik

Peserta didik

Peserta didik

 

tidak terlibat

kurang aktif

telibat aktif

telibat aktif

 

aktif dalam

dalam

dalam

dalam

 

pembelajaran

pembelajaran

pembelajaran

pembelajara

 

ataupun

ataupun

ataupun

n ataupun

 

diskusi.

dalam

diskusi tetapi

diskusi dan

 

 

diskusi.

belum

sudah

 

 

 

konsisten

konsisten

 

 

 

melakukannya.

melakukann

 

 

 

 

ya.

Bekerja sama

Peserta didik

Peserta didik

Peserta didik

Peserta didik

 

tidak bisa

kurang bisa

bekerja sama

selalu

 

bekerja sama

bekerja sama

dalam

bekerja sama

 

dalam

dalam

kelompoknya

dalam

 

kelompoknya.

kelompoknya

akan tetapi

kelompokny

 

 

.

belum

a dan sudah

 

 

 

konsisten

konsisten

 

 

 

melakukannya

 


REFLEKSI

Selama ini saya sebagai guru sekolah menengah atas sering kali menemui permaslahan di kelas dengan bermacam-macam. Tiap tahun anak yang baru hadir dengan keunikan masing-masing sehingga berbagau macam teknik pembelajaran sering kali saya coba. Situasi ini membuat mata saya terbuka , bahwa satu pendekatan pembelajaran tidak akan mampu memenuhi kebutuhan semua siswa secara keseluruhan dengan adil. Maka terbersitlah di benak saya mulai berkomitmen dengan merancang pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi.

 

Ketika memulai pembelajaran dengan tema “ sport and healthy “ pada level kelas x untuk mata pembelajaran bahasa inggris. Saya dengan semangat untuk menerapkan diferensiasi secara terukur dan terencana. Tujuan dari pembelajaran ini untuk  membantu siswa  dapat memilah dan memilih olahraga dan kesehatan yang didapatkan dari kegiatan tersebut setelah itu mereka mempresentasikannya di depan kelas secara lisan.

 

Pada tahap pertama saya melakukan asesmen secara doagnostik yang sederhana menggunakan percakapan ringan dalam bahasa inggris dan melakukan pengamatan tugas-tugas yang sebelumnya di berikan serta mengetahui hasilnya.

 

Sebagian siswa bisa dengan lancar menuliskan tugas tersebut, tetapi mereka kurang dalam percaya diri untuk berbicara di depan kelas. Ada juga siswa yang aksi dan ekspresif secara lisan, tetapi kesulitan dan tulisan. Serta ada juga yang membutukan bimbingan yang lebih sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya dan kurang memahami instruksi yang di berikan secara sederhana.

Dengan melihat dari hasil yang telah di lakukan, saya mencoba untuk membuat pembelajaran dengan cara diferensiasi dalam proses, diferensiasi konten, dan diferensiasi produk seperti di bawah ini.

a.      Diferensiasi Proses

Saya mengajukan beberapa pilihan cara pembelajaran, siswa yang mampu belajar dengan hanya membaca buku materi, siswa yang bisa belajar dengan menonton video yang disajikan tentang olahraga dan menjaga kesehatan atau melangsungkan tanya jawab secara singkat dengan teman sekelasnya. Ini memberikan waktu yang lebih bagi saya untuk menyajikan gaya pembelajaran secara visual, auditori dan secara kinestik saat siswa sedang belajar.

 

 

b.      Diferensiasi Konten

Saya berusaha untuk mempersiapkan bahan bacaan dengan level kesulitan yang berbeda-beda. Siswa yang sudah mampu dengan mahir di beri teks yang lebih komplek dan cukup banyak. Sedangkan untuk siswa yang masih belajar teks bahasa inggris dengan biasa saja diberikan teks yang lebih sederhana dengan banyak gambar didalamnya.

 

c.       Diferensiasi Produk

Saya mempersiapkan teks tanya jawab, dan memberikan pilihan pada akhir pembelajaran, menulis dalam bentuk teks bacaan, membuat spanduk dan poster dengan banyak bahasa kutipan dari hasil tanya jawab tersebut, merekam dalam bentuk audio visual saat presentasi. Serta semua murid diberikan keleluasaan untuk memilih agar sesuai dengan kemampuan mereka saat ditampilkan didepan kelas.

 

            Sungguh di luar ekspektasi hasilnya membuat saya sangat puas. Mereka lebih percaya diri karena mereka bebas memilih pembelajaran yang sesuai dengan karakter yang mereka inginkan. Siswa yang biasa diam dan biasa-biasa saja sekarang sudah berani unjuk gigi untuk tampil dengan videonya. Siswa yang ada kesulitan dalam penulisan teks yang banyak ternyata mereka juga mampu membuktikan hasil karya nya dalam bentuk poster yang luar biasa dan berdaya jual.

 

Kali ini perasaan saya sebagai guru yang harus banyak belajar bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya soal membuat bahan ajar dan semua tentang karakter siswa untuk mengeluarkan semua kemampuan dan fashion yang mereka miliki sesuai dengan potensinya. Walaupun banyak perencanaanya yang memerlukan usaha yang begitu banyak tantangan pada akhirnya memperhatikan mereka bersemangat dalam belajar terus bertambah dan meningkat adalah suasana yang membuat kita puas dan bahagia.

DOKUMENTASI

 

Pelaksanaan Pembelajaran





Pembagian LKPD


Bimbingan Pengisian LKPD



Presentasi Peserta didik


Presentasi Hasil Karya/Produk



Diskusi Rekan Sejawat






12 comments:

Bramas Setio said...

Penelitian ini memiliki implikasi praktis yang kuat bagi pelaksanaan PPG. Rekomendasi yang diberikan, seperti penggunaan teknologi dalam pelatihan guru, sangat aplikatif. Namun, perlu juga disertakan langkah-langkah konkret untuk mengatasi kendala implementasinya di lapangan

Miss Widia said...

MasyaAllah terlihat anak2 sangat antusias mengikuti pembelajaran ya pak, sangat menarik prinsip pembelajaran diferensiasi ini. Patut dicoba untuk mengajar di kls 🙏🏻

Anonymous said...

Artikel ini memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam dunia pendidikan, khususnya dalam upaya menciptakan pembelajaran yang lebih manusiawi dan berpihak pada murid. Menggabungkan pendekatan berdiferensiasi dengan model pembelajaran sosial emosional adalah langkah cerdas yang mencerminkan kepedulian terhadap kebutuhan holistik siswa, terutama di fase E yang penuh tantangan perkembangan.

Oka Abdussalam said...

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakomodasi kebutuhan belajar beragam siswa. Dalam hal ini, penelitian yang dibuat sudah sesuai dengan pembelajaran tersebut. Semoga para pendidik mendapatkan hal positif yang terdapat dalam jurnal ini. Sukses selalu

AAM WIDANINGSIH said...

sangat menginspirasi, karena Secara keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang kuat dan berpusat pada murid yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman belajar dan hasil akademik. Meskipun memiliki tantangan, manfaat jangka panjangnya bagi murid dan lingkungan belajar sangatlah signifikan.

Tri Wulandari said...

Sangat memotivasi dan menginspirasi, karena pembelajaran berdiferensiasi membantu guru memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dan siswa lebih termotivasi serta aktif terlibat dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka

Siska Untari said...

Sangat menginspirasi karena pembelajaran diferensiasi sesuai dengan minat dan gaya belajar siswa. Semua siswa terfasilitasi dengan adanya pembelajaran diferensiasi sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. tetap semangat pak Aziz.

Anonymous said...

Jurnal yang dibuat sangat bagus dan menginspirasi serta dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehari hari. Dengan Pembelajaran berdiferensiasi melakukan pendekatan pengajaran yang mengakui adanya perbedaan kebutuhan belajar pada setiap siswa, dan guru menyesuaikan materi, proses, dan produk pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

fahmifadhillah86@gmail.com said...

Antusiasme dan keterlibatan siswa:
Murid menjadi lebih antusias dan terlibat aktif dalam proses belajar karena pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar mereka.

Anonymous said...

Sangat mengindikasikan dan memotivasi karena dengan metode ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing dan pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan. Siswa

lebakkongsi said...

Keren, sangat menginspirasi kegiatan belajar di kelas, boleh minta file untuk rujukan pembelajaran di kelas

Anengrum said...

artikel yang disampaikan sangat bermanfaat, memberikan inspirasi dalam penjabarannya detail dan terperinci sehingga membuat kita mudah memahami apa yang disampaikan oleh penulis, pembelajaran yg membuat belajar menyenangkan.